01.43
sehatsecaraalami
Air minum yang tampak bening dan bersih belum tentu baik untuk kesehatan. Air adalah pelarut universal yang dapat melarutkan berbagai zat alami maupun produk limbah industri, lingkungan, dan pertanian. Dunia yang semakin terpolusi mengakibatkan mutu air semakin terpuruk.
Berbagai proses pemurnian air harus dilakukan dengan menggunakan lebih banyak lagi bahan kimia untuk mengurangi cemaran. Karena keterbatasan biaya dan penggunaan air baku tercemar, air minum untuk umum tidak mungkin diolah sempurna.
Tidak semua air diciptakan sama
Standar baku untuk air minum di berbagai negara maju mengijinkan adanya cemaran sampai batas tertentu. Oleh karenanya, meskipun Pemerintah di negara maju menyatakan air kran (tap water) cukup aman untuk di minum, namun konsumen yang teliti tidak mau minum air kran.
Zat yang bisa mengakibatkan kanker seperti Nitrat, Kaporit/THM, ataupun cemaran berbahaya seperti insektisida, pestisida, hydrocarbon, logam berat, malah hormon untuk KB bisa ditemukan dalam air minum, meskipun dalam batasan tertentu
Penambahan asupan air untuk maksud penyembuhan malah bisa menjadi sumber penyakit. Misalnya jika air mengandung Nitrat dan senyawa THM yang banyak ditemukan dalam air minum, resiko kemungkinan timbulnya sel kanker akan bertambah.
Studi bentuk kristal es di Jepang menunjukkan bahwa air olahan punya bentuk kristal yang semrawut. Sedangkan air alami yang murni membentuk kristal es yang indah dan seimbang. Air alam juga mengeluarkan aura yang lemah dan redup. Oleh karena itu, air alami lazim disebut air hidup, sedangkan air olahan sering diistilahkan air mati. Ilmuwan juga menyakini bahwa air alami yang murni memiliki "Living energy" atau "Pi" energy yang berguna bagi tubuh. Selain mendapatkan tenaga dari metabolisme, "Pi" energy dari air juga diperlukan untuk menunjang segala fungsi penting dalam organ tubuh.
Ahli biokimia juga menyakini bahwa energi diciptakan ketika molekul air menembus dinding sel. Energy hidro ini sangat vital untuk transmisi sinyal ke seluruh badan.
Apakah Hydra Thera ?
Hydra thera adalah air 100% alami yang sama sekali tidak mengalami rekayasa manusia dan tidak tercemar oleh udara terbuka. Hasil laboratorium di Amerika menunjukkan bahwa sumber air Hydra Thera terbebas dari semua jenis cemaran yang menjadi perhatian khusus badan lingkungan Amerika atau US EPA.
Hydra Thera juga memiliki sifat diuretik yang kuat (memicu produksi urin). Khasiat ini bisa segera dirasakan oleh orang yang meminumnya, dan sangat berguna untuk mengeluarkan sampah racun hasil metabolisme dengan cepat. Karena pengendapan racun metabolisme adalah sumber penyakit serius.
Therapi Air (Hydroterapi)
Sejak beribu-ribu tahun sepanjang peradaban manusia, air telah digunakan untuk mengobati banyak macam penyakit. Peradaban kuno dari Yunani, Mesir, Tiongkok, dan India memiliki banyak catatan mengenai keampuhan air sebagai penyembuhan banyak penyakit. Ilmuwan, pemuka agama dan filsuf dari Barat juga menjunjung dan memuji air sebagai anugerah Alam dan penyembuh Agung.
Namun, dengan promosi gencar ilmu kedokteran modern, yang dipelopori oleh pebisnis farmasi mutinasional, banyak orang cenderung menggunakan obat kimiawi sebagai cara pengobatan. Sedangkan informasi mengenai khasiat air, dan kemampuan Alam yang terkandung dalam tubuh untuk penyembuhan diri, justru belum banyak diketahui masyarakat.
Ilmu kedokteran modern telah banyak berjasa memperbaik kesehatan manusia.
Terutama sejak Pasteur menemukan mikroorganisme di bawah mikroskop, yang menurutnya adalah pencetus berbagai penyakit. Banyak hasil gemilang yang telah dicapai, terutama yang berhubungan dengan penyakit tertentu. Namun, secara umum, terhadap penyakit yang sifatnya "degeneratif" ilmu kedokteran barat tidak banyak berdaya.
Bagi penyakit seperti asma, alergi, sakit maag, sakit sendi, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, ilmu kedokteran modern hanya bisa memberikan terapi yang sifatnya sementara dan hanya menekankan gejala yang timbul. Ilmu kedokteran modern belum banyak memberikan jawaban atas sebab musabab penyakit degeneratif alias Etiologi-nya belum jelas. Hal ini disebabkan oleh paradigma yang cenderung melihat suatu penyakit secara terkotak-kotak, dan dilihat dari sudut pandang yang sempit dan simtomatis, yaitu lebih mementingkan penanganan gejala daripada penanggulangan akar masalah.
Teori Hydrotherapi yang lebih holistik atau menyeluruh memberi pandangan alternatif yang tidak tersentuh oleh ilmu kedokteran Barat. Paradigma holistik menempatkan air sebagai sumbu kesehatan. Lebih dari 75% dari tubuh manusia terdiri atas air. Semua aktivitas metabolisme dalam tubuh dilakukan dengan perantaraan air. Transportasi nutrisi, oksigen, hormon, antibodi, transmisi signal saraf, pembuangan sampah metabolisme, penyesuaian suhu tubuh dan lain-lain tidak terlepas dari peranan air. Kekurangan air berkepanjangan dalam tubuh adalah akar masalah dari penyakit degeneratif. Oleh karena itu, banyak penyakit dapat dijelaskan berdasarkan dinamika air dalam tubuh.
Jaringan tubuh adalah jaringan transportasi cairan yang sangat rumit, canggih dan efisien. Kekurangan air dalam tubuh segera dihadapi dengan serangkaian tindakan penyesuaian alami.
Pada saat kekurangan air, tubuh akan mengalokasi, dan menyesuaikan pembagian cairan ke berbagai organ seusai dengan skala kepentingan. Manajemen air dalam tubuh akan menimbulkan reaksi, gejal atau signal, yang oleh ilmu kedokteran Barat dianggap sebagai "penyakit". Tindakan dokter biasanya justru bertolak belakang dengan kebutuhan sebenarnya. Dokter malah memberi obat-obatan kimiawi (racun) untuk mengganjal atau menutupi signal sakit yang pada hakikatnya adalah jeritan tubuh yang kekurangan air .
Dasar pemikiran Hydroterapi tidak seiring dengan ilmu kedokteran modern. Tetapi dihadapkan dengan kenyataan tidak berdayanya ilmu kedokteran modern mengatasi banyak 'penyakit', maka Hydrotherapi menjadi pilihan alami, murah, efektif tanpa gejala samping. Gejala kekurangan air dalam tubuh hanya bisa diatasi dengan menambah asupan air.
Rigweda, kitab suci tertua orang Arya, memuji air dan meng-Agungkan air dengan ayatnya :
"Soma telah berkata kepada kami bahwa kau memiliki kekuatan penyembuhan dan memberi kebahagiaan kepada kami. Oh, air, kamu sungguh mampu melenyapkan segala penyakit.....
Aku memujamu sebagai penawar segala penyakit. Air, kaulah pemberi dan perwujudan segala kebahagiaan kami."
penyalin : Sigit Cahyono,S.Pt (praktisi holistik modern, distributor Hydra Thera)
0 komentar:
Posting Komentar