Kamis, 13 Januari 2011

KISAH SUKSES LATIHAN ORHIBA



1.     Kanker Payudara
       Nama   :    Ediana (Usia 36 tahun)
       Sejak usia 25 tahun mempunyai keluhan pada payudaranya, merasa ada benjolan kecil yang semakin lama semakin besar. Setelah diperiksa dokter, ternyata kanker dan harus dioperasi. Berhubung saat itu menjelang hari raya Idulfitri, Ediana belum siap dan baru bersedia di operasi sesudah hari raya.
       Waktu teman-teman diberitahu tentang kondisinya, salah satu teman memberitahu agar mengikuti latihan ORHIBA dan jangan dioperai. Akhirnya Ediana melakukan ORHIBA 3 X sehari secara perlahan-lahan karena merasa sakit ketika memutar lengan, namun ada keyakinan bahwa penyakitnya lama-lama akan hilang.
       Setelah berlatih ORHIBA 2 bulan, tiba-tiba dari puting susu keluar cairan berupa darah dan nanah seperti bisul pecah selama 3 hari. Setelah itu sungguh ajaib waktu menyentuh payudaranya lagi, benjolan yang tadinya sebesar telur bebek ternyata hilang.
       Selanjutnya ia sekarang tidak pernah absen melakukan ORHIBA, karena olahraga ini telah menyelamatkan dirinya dari operasi (Balikpapan-1989)
2.     Diabetes
       Nama   :    Ibu Aminah (57 tahun)
       Selama 5 tahun  menderita sakit diabetes, rasa badan lemah, lesu dan tak bertenaga, ingin tidur terus dan mengantuk. Mata lengket seperti ada air gula. Kuku-kuku jari tangan dan kaki mengeluarkan cairan, bahkan seolah-olah mau lepas.
       Setelah melakukan latihan ORHIBA 3x sehari dengan putaran 200 X, dalam waktu 2  minggu cairan-cairan pada kuku-kuku mulai kering, dan tenag badan timbul kembali. Setelah 1 bulan lebih berlatih dengan tekun, kesehatan pulih kembali, bahkan ketika check up ke dokter, dinyatakan bahwa gula darahnya sudah normal. (Balikpapan-1974)
3.     Asma Kronis
       Nama   :    Ny. John (68 tahun)
       Menderita asma selama 22 tahun. Tiap hari minum obat. Dada sesak, berbicara pun terputus-putus. Berjalan 3-4 langkah harus berhenti karena merasa lelah.
       Suatu hari ketika berjalan menuju pasar melihat orang banyak sedang melakukan olahraga, padahal sudah tengah hari. Ketika bertanya mendapat penjelasan bahwa itu ORHIBA yang dapat menghilangkan segala keluhan baik fisik maupun mental. Karena tertarik lalu bergabung, walaupun pada permulaan hanya mampu melakukan 10 X gerakan saja. Setelah latihan terus-menerus selama 2 minggu ia mampu melakukan 100 X putaran lengan.
       Baru bisa melakukan ORHIBA dengan 200 X putaran setelah 1 bulan latihan, tanpa ada seharipun yang kosong. Sekarang merasa sehat dan tak pernah minum obat lagi. (Bandung-1974)
4.     Gejala Polio
       Nama   :    Hermin (17 tahun)
       Menurut orang tua, sampai umur 6 tahun badan tumbuh normal, sejak masuk sekolah dasar sering di bawa ke dokter karena sering demam. Suatu ketika tanpa sebab apapun tiba-tiba seperti mau lumpuh dan sering masuk rumah sakit. Lama kelamaan, cara berjalan berubah dan kaki menjadi kecil, dan kalau berjalan harus memegang paha.
       Dokter mengirim Hermin ke sekolah Y.P.A.C. Pada usia 17 tahun karena merasa malu minta keluar dari sekolah YPAC dan pulang ke rumah. Mengikuti saran ibu yang warga ORHIBA, ia mulai berlatih walaupun pada awalnya sangat sulit karena tidak mampu berdiri.
       Lama-kelamaan tanap disadari, kedua kaki mulai membesar dan mampu berdiri tegak. Setelah tekun melakukan ORHIBA selama 3 bulan, ia mampu berjalan secara  normal dan sekarang telah memiliki suami dan 2 orang putera.
5.     Wasir
       Nama   ;    Ibu Sulaiman (Umur 52 tahun)
       Bersama-sama suami bekerja sebagai penjahit pakaian pria dan wanita. Dua-duanya menderita penyakit wasir selama 7 tahun. Suami sempat diopeasi tetapi ibu Sulaiman tidak dioperasi karena keburu kenal ORHIBA. Sebelum melakukan ORHIBA, tiap hari menggunakan pembalut karena darah menetes terus. Karena ingin sehat dan tidak mau di operasi maka mencoba latihan ORHIBA, walaupun mula-mula tidak yakin apa bisa sembuh tanpa operasi.
       Baru beberapa hari melakukan latihan, darah yang menetes berkurang dan setelah 2 minggu kering sama sekali. Yang ajaib, anus yang tadinya keluar 2 cm kembali normal lagi. Dengan rasa syukur ibu Sulaiman akhirnya mengajak suami dan saudara-saudaranya berlatih ORHIBA
6.     HIV-AIDS
       Nama   :    Yusup (Umur 24 tahun)
       Sejak di SMA mempunyai hobi main musik dengan kawan-kawan dan sering kumpul-kumpul. Lama-lama mulai minum-minum dan mengkonsumsi obat-obat terlarang, bahkan tiap malam begadang. Setelah 5 tahun bergaul seperti itu, satu persatu teman-temannya meninggal sehingga dalam waktu 2 tahun terakhir, semua teman-temannya meninggal, setelah dirawat di rumah sakit dan dinyatakan kena HIV-AIDS
       Setelah tinggal sendirian, Yusup sering ke dokter karenaa gusi bengkak dan mengeluarkan darah, perut mual, kepala pusing, badan menjadi lemah. Atas dorongan ibunya, ia ikut berlatih ORHIBA. Pelatih bertanya; “Masih mau hidup atau mau menyusul 4 orang kawanmu?” Karena masih ingin hidup maka mulailah latihan ORHIBA, tinggal di rumah pelatih selama 5 hari.
       Yusuf mengaku bahwa “…pertama kali latihan, baru memutar lengan 6 kai saja saya sudah roboh, dengan menguatkan hasrat bisa mencapai 15 putaran dan seterusnya. Hari ke-5 mampu melakukan 200 kali gerakan. Selanjutnya pelatih menyuruh pulang ke rumah dan anjurkan agar latihan ORHIBA ditingkatkan menjadi 5 atau 7 X sehari. Sekarang saya masih hidup, sehat, dan bekerja di salah satu  perusahaan di Tangerang.” (Bandung-2007)
7.     Lumpuh 7 tahun
       Nama   ;    Ibu Simon (Usia 69 tahun)
       Mula-mula memiliki keluhan sering pusing dan setelah berobat ternyata tekanan darah tinggi, 190/130. Suatu hari tidak bisa bangun, bahkan mengalami lumpuh total. Badan, kaki tangan tidak dapat bergerak sama sekali. Tulang kering dipukul dengan benda keras pun tidak merasa apa-apa
       Ada seorang teman yang menganjurkan agar mencoba ikut ORHIBA. Baru satu kali latihan (dibantu oleh pelatih), kaki terasa bergetar, lalu tangan. Latihan dilakukan sambil berbaring. Setelah 1 jam dilatih, perasaan mulai kembali dan terasa sakit ketika dicubit. Setelah terlihat banyak kemajuan, latihan dilakukan sambil duduk. Dalam waktu 1 bulan sudah dapat berjalan, dan mampu ikut latihan di lapangan bersama warga ORHIBA lainnya. Ibu Simon sangat yakin dan percaya bahwa latihan ORHIBA dapat mengembalikan hak hidup asal tubuh manusia.
8.     Kanker Rahang
       Nama   ;    Rochman (Usia 54 tahun)
       Bekerja sebagai buruh di pabrik karet dan kulit, setiap hari memikul barang untuk dimasukkan ke gudang. Setelah bekerja 20 tahun, timbul banyak keluhan, al. sering pusing, sebelah mata sakit, pendengaran berkurang. Berobat terus selama 2 tahun, tetapi dokter tidak member tahua apa penyakitnya hanya mengatakan agar obatnya diminum saja nanti juga sembuh.
       Pada suatu hari, ketika bangun pagi terkejut melihat wajahnya bengkak sebelah hingga di bawah dagu, warnanya merah seperti bisul akan pecah. Tidak jauh dari rumah ada pelatih ORHIBA an Rochman sering mendengar bahwa banyak orang sakit menjadi sehat kembali setelah latihan, tetapi tidak yakin.
       Saat sudah kehabisan biaya, ia mendatangi  rumah pelatih dan bertanya apakah dengan ORHIBA bisa sembuh? Pelatih menjawab bisa asal yang bersangkutan betul-betul mau sehat. Dianjurkan untuk jalankan latihan 10 X sehari dengan 20 X putaran. Setiap hari jumlah putaran ditingkatkan dan dalam waktu 1 minggu sudah mampu melakukan 200 X putaran. Minggu kedua timbul reaksi, dari mulut dan hidung keluar darah dan nanah. Minggu berikutnya cairan berkurang, tetapi dari mulut keluar daging kecil-kecil sebesar belatung. Setelah kotoran berhenti keluar, kelihatan muka saya yang tadinya bengak mulai kemps. Setelah 1 bulan lebih melakukan ORHIBA, mata menjadi terang kembali, begitu juga pendengaran normal lagi. Yang tersisa hanya benjolan sebesar telur puyuh di bawah dagu. Berkat terus menerus ber-ORHIBA akhirnya benjolan itu pun hilang.
9.     Komplikasi 6 Macam Keluhan
       Nama   :    Ibu Sutrisno (Usia 32 tahun)
       Ibu rumah tangga dengan 2 anak, anak pertama laki-laki umur 8  tahun, yang kedua perempuan umur 6 tahun.
       Ibu Sutrisno mempunyai keluhan gangguan kesehatan yang cukup serius, merasa bahwa ia menderita komplikasi dari 6 penyakit, yaitu tekanan darah rendah, maag, sakit ginjal, lever, jantung lemah, radang saluran air seni. Merasa bosan pergi ke dokter dan sudah putus asa, sementara suaminya pelatih silat. Salah seorang kawan menganjurkan supaya ia ikut latihan ORHIBA. Pertama kali melakukan ORHIBA hampir pingsan padahal hanya beberapa putaran lengan saja. Secara bertahap ditingkatkan dan setelah 1 bulan sudah kuat melakukan 200 X putaran.
       Melihat keadaannya sudah sehat kembali, suaminya menantang, supaya menanyakan kepada pelatih : “Kalau ORHIBA ini betul-betul ajaib, bisakah punya anak lagi?!” Dengan rasa tersinggung dan sedih Ibu Sutrisno bertanya kepada pelatih, dan ternyata pelatihnya menjawab : “Bisa!’
       Mengingat kesehatannya kurang mendukung dan merasa 2 anak sudah cukup, Ibu Sutrisno kaget ditantang secara demikian, namun karena ingin juga membuktikan bahwa ORHIBA itu ajaib, maka ia terus tekun ber-ORHIBA dengan niat mau sehat, kuat, hidup, dan mendapat satu anak lagi. Dalam waktu 3 bulan ia dinyatakan positip hamil, bahkan waktu melahirkan tidak mengalami kesulitan sedikitpun. Suaminya tidak dapat berbicara apa-apa, seperti merasa malu telah menantang ORHIBA. Anak yang lahir oelh Bapak Soekanto, Ketua Umum Yayasan ORHIBA, diberi nama ORISA.
10.  Level
       Nama   :    E. Gunawan (Usia 30 tahun)
Sering sakit-sakitan sejak masih sekolah di SMU. Setelah diperiksa oelh dokter ternyata mengidap sakit lever. Beberapa kali dirawat di rumah sakit, kemudian berobat jalan. Kalau melihat kondisi badan, tampaknya harapan untuk hidup sangat tipis. Ketika orang tua, saudara-saudara dan tetangga datang menengok, diantaranya ada seorang pelatih ORHIBA
Pelatih menyuruh pasien menimbulkan keinginan untuk sehat dan dilatih sambil berbaring. Dalam waktu 2 jam perutnya menjadi agak lembek dan dapat duduk. Setelah beberapa jam sudah bisa berdiri. Sejak itu Gunawan terus melakukan ORHIBA. Dalam waktu 1 bulan perut yang tadinya membesar dan keras kembali normal dan keluhan-keluhan pun hilang.
11.  Kepala Pusing dan Asam Urat
       Nama   :    Dianne Toefan (Usia 79 tahun)
Selama 20 tahun bekerja di Satria air Travel  di Bandung, Hotel Preanger. Setelah berhenti bekerja, mengalami banyak keluhan antara lain kepala sering pusing,  tak berani berjalan jauh karena gangguan asam urat, terpaksa berobat terus, bahkan sempat di opname 3 X dalam setahun.
Setelah mengikuti latihan ORHIBA selama 2 bulan, semua keluhan berangsur hilang, bahkan tidak pernah lagi ke dokter. Sampai sekarang saya tekun melaksanakan ORHIBA 3 X sehari.
*YAYASAN ORHIBA PUSAT-2010
       Penulis adalah praktisi ORHIBA di Banda Aceh
       Bagi yang memerlukan VCD atau pelatihan di wilayah Sumatra dapat menghubungi penulis
       HP.0852 6077 5796 sedangkan wilayah lain di Indonesia dapat  menghubungi Sekretaris ORHIBA
       Ibu Sita Sudjono 0816 4821 399
      

4 komentar:

MOOD MUSIK mengatakan...

Salam orhiba Jember

Unknown mengatakan...

Orhiba....yess

boedysant mengatakan...

mantap...

Unknown mengatakan...

Salam sy juga Jember, pean Jember mana

Posting Komentar

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design